Selasa, 29 Desember 2009

BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
1. Latar Belakang Paedagogis
Upaya untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan, mendorong UNESCO
(1998 ) Mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu : ( 1 ) learning to know
( pembelajaran untuk tahu ); ( 2 ) learning to do ( pembelajaran untuk berbuat );
( 3 ) learning to be ( pembelajaran untuk membangun jati diri ); ( 4 ) learning to live
together( pembeljaran untuk hidup bersama secara harmonis ). Misi – misi ini khususnya
learning to live together dalam bidang ilmu – ilmu sosial dan humaniora.
2. Dasar Yuridis
Dalam undang – undang No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
Psal 40 Ayat 1 butir e dikemukakan bahwa : “ pendidikan dan tenaga kependidikan
berhak memperoleh ‘ kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas ‘.” Dalam Pasal 40 Ayat 2
butir a yang menyatakan bahwa pendidik berkewajiban “ menciptakan suasana yang
bermakna, menyenagkan , kreatif, dinamis, dan diglogis “.
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN BAHAN ISBD
Visi ISBD sebagai berikut : “ Mahasiswa selaku individu dan mahluk social yang
beradap memiliki landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap
keritis, peka, dan arif dalam menghadapi persoalan social dan budaya yang berkembang
di masyarakat.”
Sedangkan Misi ISBD adalah :
a. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat
manusia sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan masyarakat
b. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral, hokum dan budaya sebagai
landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesame manusia sehingga akan
terwujud masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera
c. Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah social dan budaya serta mampu
bersikap keritis, analitis, dan responsive untuk memecahkan masalah tersebut secara
arif di masyarakat
Nursyid Sumaatmadja ( 2002 : 107 ) Mengatakan bahwa : “ Pendidikan umum
mempersiapkan generasi muda terlibat dalam kehidupan umum sehari-hari dalam
kelompok mereka, yang merupakan unsur kesatuan budaya, berhubungan dengan
seluruh kehidupan yang memenuhi kepuasan dalam keluarga, pekerjaan, sebagai warga
negara, selaku umat yang terpadu serta penuh dengan makna kehidupan.”
Sedangkan Philip H. Phenik ( 1964 : 6-8 ) mengemukakan bahwa : “ Pendidikan
umum merupakan proses pembangkitan makna-makna yang esensial yang membimbing
pelaksanaan hidup manusia melalui perluasan dan pendalaman makna-makna tadi “
selanjutnya Phenik mengatakan ( dalam Nursyid S., 2002 : 109 ) Bahwa makna makna
esensial yang melekat dalam kehidupan masyarakat dan budaya manusia meliputi enam
pola, yaitu Simbolik, Empirik, Estetik, Etik, dan Sinoptik.
Jika dikaji secara historis, studi sosial, dan studi kebudayaan memiliki tujuan
yang beragam, yaitu :
1. Mendidik mahasiswa menjadi ahli dibidang ilmu
2. Tujuannya menumbuhkan warga Negara yang baik
3. Kompromi antara pendapat pertama dan kedua
ISBD harus merupakan :
a. Simplifikasi dan distalasi dari berbagai disiplin ilmu social dan budaya untuk
kepentingan pendidikan ( Wesley, 64. hlm.3 )
b. Tujuannya merupakan “….a body of predigested and organized
knowledge,…storehouse of knowledge,skills,specific virtues,the
presumed product of research in the social sciences, to be
transmitted to the student.”
c. Bahan peljaran harus merupakan sebagian dari hasil penelitian ilmu-ilmu social
dan budaya yang dipilih dan diramu sehingga cocok untuk program pendidikan.
C. PENTINGNYA PENDEKATAN INTERDISIPLIER DALAM ISBD
Penggunaan pendekatan multidisiplin dalam proses pembelajaran ISBD bias
menggunakan pendekatan structural, yaitu beberapa disiplin ilmu sosial atau displin ilmu
budaya digunakan sebagai alat untuk menkaji masalah, tetapi sistematika salah satu
struktur disiplin tertentu masih terlihat dominan sebagai pisau analisisnya.
D. BEBERAPA ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN ISBD
Ceramah, Tanya jawab, dan diskusi tentu saja masih dipandang penting terutama
untuk memberikan penjelasan dasar – dasar ilmiah serta materi esensial yang menadi
basic concept masalah yang akan di bahas, akan tetapi model pembelajaran problem
solving, inquiry, klasifikasi nilai, science technology and society, social action model,
serta portofolio based learning sangat diperlukan untuk mengembangkan empat pilar
pendidikan yang dikemukakan UNESCO.
E. PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
1. Pengertian
Istilah portofolio yang paling sering dikenal terdapat dilapangan pemerintahan,
terutama ketika menunjuk pada menteri yang tidak membawahi suatu departemen,
biasanya menteri seperti itu disebut menteri Negara atau minister without portofolio.
“kegiatan social paedagogis “, yaitu collection of learning experience yang terdapat
dalam pikiran serta didik baik yang berwujud pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Sedangkan sebagai model pembelajaran boediono ( 2001 ) mengatakan bahwa portofolio
merupakan bentuk dari praktik belajar kewarganegaraan, yaitu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalaui
pengalaman belajar praktik empiris.
2. langkah – langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran berbasis portofolio ( D. Budimansyah, 2002 ) meliputi
kegiatan sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi masalah
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
c. Mengumpulkan imformasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
d. Mengembangkan portofolio kelas
e. Penyajian portofolio ( show case )
f. Criteria penilaian portofolio
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. PENGERTIAN
Budaya adalah bentuk amak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan
rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak
kata buddhi yang berarti budi atau akal.kemudian pengertian ini berkembang dalam arti
culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :
1) E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2) R. Linton, Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang
dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya
didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan
dalam tiga wujud, yaitu :
1) Wujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma,
dan peraturan
2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat
3) Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia
C. SUBSTANSI ( ISI ) UTAMA BUDAYA
1. Sistem Pengetahuan
System pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhlik social merupakan
suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
a. Alam sekitar;
b. Alam flora di daerah tempat tinggal;
c. Alam fauna di daerah tempat tinggal;
d. Zat – zat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungannya;
e. Tubuh manusia;
f. Sifat – sifat dan tingkah laku manusia;
g. Ruang dan waktu;
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita – citikan dan dianggap penting
oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.C. Kluchohn mengemukakan, bahwa
yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia aalah lima dsar yang bersifat
universall, yaitu :
a. Hakikat hidup manusia ( MH )
b. Hakikat karya manusia ( MK )
c. Hakikat waktu manusia ( MW )
d. Hakikat alam manusia ( MA )
e. Hakikat hubungan antar manusia ( MM )
3. Pandangan hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam
menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan
Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada agama dan
kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.
5. Persepsi
atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari
seperangkat kata – kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam
kehidupan.
D. SIFAT – SIFAT BUDAYA
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain :
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Budaya mencakup aturan – aturan yang berisikan kewajiban – kewajiban, tindakan –
tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan –
tindakan yang diizinkan
E. SISTEM BUDAYA
System kebudayaan suatau daerah akan menghasilkan jenis – jenis kebudayaan
yang berbeda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
 Kebudayaan material
 Kebudayaan non material
· Volkways ( norma kelazian )
· Mores ( norma kesusilaan )
· Norma hokum
· Mode ( fashion )
Kebudayaan dapat dilihat ari dimensi wujudnya adalah :
1. Sistem budaya
2. Sistem social
3. Sistem kebendaan
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus – menerus
ke dalam dunia melalaui aktivitas fisik dan mental, sehingga kebudayaan memiliki peran
sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kemampuan – kemampuan lain
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupn manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk – petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku
didalam pergaulan
G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Beberapa vriabel yang berhubungan dengan masalahkebudayaan dan
lingkungannya:
 Physcial Environment, menunjuk pada lingkungannya natural seperti : temperature,
curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna
 Cultural Social Environment, meliputi aspek – aspek kebudayaan beserta proses
sosialisasi seperti : norm – norma, adapt istiadat, dan nilai – nilai
 Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi an
kepercayaan kognitif yang berbeda – beda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
 Environmental Behavior and Procces, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan
lingkungannya dalam hubungan social
 Out Carries Product, meliputi hasil tidakan manusia seperti membangun rumah,
komunitas, kota beserta usaha – usaha manusia dalam memodifikasi lingkungannya
fisik seperti budaya pertanian dan iklim
H. PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan
mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu.
Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks,
dan memiliki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan social.
I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan system
kepercayaan
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang
hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut panang ini
dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
3. Hambatan budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan
J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Ada lima factor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu :
a. Perubahan lingkungan alam
b. Perubhan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain
c. Perubahan karena adanya penemuan ( discovery )
d. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen
kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain
e. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodiikasi cara hidupnya dengan mengadopsi
suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan
konsepsinya tentang realitas.
BAB III
MANUSIA DAN PERADAPAN
A. PENGERTIAN
Peradapan adalah seluruh kehidupan social, politik, ekonomi, dan tekhnik. Jadi
peradapan adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan
ialah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni yang berada di
atas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradapan ialah bagian-bagian kebudayaan yang halus
dan indah seperti kesenian. Peradapan merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menyebutkan bagian-bagian atau unsure kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan
maju.
B. HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk :
 Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan
 Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk social
 Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa dan lain lagi yanh
tahu sejenis)
Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama
yaitu :
 Terwujud dan tersalurkan lewat prilaku manusia
 Sudah ad sejak lahirny generasi dan tetap ada setelah pengganti mati
 Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku
 Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan dan
pantangan.
C. PERADAPAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
1. pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan social merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.Wilbert
Moore memandang perubahan social sebagai “perubahan struktur social, pola perilaku,
dan interaksi social”. Contoh perubahan social : perubahan peranan seorang istri dalam
keluarga modern, perubahan kebudayaan contohnya : keluarga modern, perubahan
kebudayaan contohnya: adalah penemuan baru seperti radio, televise, computer yang
dapat memengaruhi lembaga-lembaga social.
2. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a. Teori sebab akibat (Causation Problem)
Beberapa factor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan sebab-sebab
perubahan social yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut :
1) Analisis Dialektis
2) Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
b. Teori proses atau arah perubahan social
Kebanyakan teori-teori mengenai arah perubahan social mempunyai kecenderungan
yang bersifat kumulatif atau evolusiner.
D. TEORI – TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN,
DAN KETERGANTUNGAN
1. Teori Depedensi (Ketergantungan)
Pada umumnya memberikan gambaran melalui analisis dialektesis yaitu suatu
analisis yang mengangap bahwa gejala-gejala social yang dapat diamati sehari-hari pasti
mempunyai penyebab tertentu.
Bentuk-bentuk perubahan social menurut Soerjono Soekanto :
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dn perubahan yang terjadi secara cepat
a. Perubahan secara lambat disebut evolusi.
b. Perubahan secara cepat disebut revolusi.
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang pengaruhnya
besar
a. Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsure struktur social
yang tidak bias membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi
masyarakat
b. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat
agraris
3. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan
a. Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai
pemimpin
b. Perubahan social yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang teradi tanpa
jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat
yang tidak diinginkan
2. Peyebab Perubahan
a. Faktor intern
a. Bertanbahnya dan berkurangnya penduduk bertanbah dan berkurangnya penduduk
yang sangat cepat di pulau jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
masyarakat
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti di bawah
ini :
· Discovery, penemuan unsure kebudayaan baru
· Invention, pengembangan dari discovery
· Inovasi, proses pembaruan
c. Konflik dalam masyarakat konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik
antara individu dalam masyarakat, antarkelompok dan lain-lainnya
d. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat misalnya : revolusi indonrsia 17 agustus
1945 mengubah struktur pemerintahan colonial menjadi pemerintah nasional dan
berbagai perubahan struktur yang mengikutinya
b. Faktor ekstern
a. Factor alam yang ad di sekitar masyrakat yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua
masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda
E. MODERNISASI
1. Konsep modernisasi
Modernisasasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
 Dibidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, di
mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara missal.
 Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada
masyarakat nasional dengan integrasi yang baik
Modernisasi menurut Cyril Edwin Black yaitu rangkaian perubahan cara hidup
manusia yang kompleks san saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang
universaldan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan
manusia.
2. Syarat - syarat modernisasi
Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu :
 Cara berpikir ilmiah yang institionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat
.hal ini mnghendaki system pendidikan dana pengajaran yang terencana dengan baik
 Sistem administrasi Negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi
 Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau
lembaga tertentu
3. Ciri – ciri modernisasi
Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciriciri
:
 Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
 Kemajuan teknologi dan industrialisasi,individualisasi, sekularisasi,
diverensisi, dan akulturasi
 Moderisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia
 Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi
BAB IV
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
A. INDIVIDU DAN MASYARAKAT
1. Manusia sebagai makhluk individu
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak
terbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan diviced, jadi individu
artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.seorang individu adalah perpaduan antara factor
genotype dan fenotipe. Factor genotype adalah factor yang dibawa individu sejak lahir, ia
merupakan factor keturunan, di bawa individu sejak lahir.
2. Manusia sebagai makhluk social
Manusia dikatakan sebagai makhluk social, juga di karenakan pada diri manusia ada
dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan social (social
need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk
mencari kawan atau teman.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk social, karena
beberapa alas an, yaitu :
1. Manusia tunduk pada aturan, norma social
2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari oaring lain
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
3. Manusia sebagai makhluk yang berhubungan dengan lingkungan hidup
Hubungan antara manusia dengan alam, pling tidak ada tiga paham, yaitu paham
determinisme, paham posibilisme, dan paham optimisme teknologi. Perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan telah menjadi dasar pesatnya kemajuan tekhnologi.
B. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA
Dalam kehidupan sehari-hari istilah atau kata masyarakat sering muncul, seperti
dalam contoh berikut ini :
a. Masyarakat sudah banyak berkorban untuk kepentingan PEMILU, sementara para
anggota DPR malah bertengkar memperebutkan kedudukan.bandingkan dengan
contoh berikut ini :
b. Rakyat sudah banyk berkorban untuk kepentingan PEMILU, sementara para anggota
DPR malah bertengkar memperebutkan kedudukan.contoh lain seperti berikut ini.
c. Masyarakat kompleks perumahan tamansari indah bergotong royong membersihkan
selokan.
Jadi ciri atau unsure masyarakat adalah :
1. Kumpulan orang
2. Sudah terbentuk dengan lama
3. Sudah memiliki system social atau struktur social tersendiri
4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama
Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1975:308) mengemukakan deinisi
masyarakat sebagai “a society is that it is an organized collectivity of interacing people
whose activies become centered around a set of common, and who tend to share common
beliefs, attitudes, and of action.”
Unsure masyarakat berdasarkan definisi ini, adalah:
1. Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi
2. Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama
3. Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap dan bentuk tindakan yang
sama.
Pengertian masyarakat setempat (Community) atau komunitas dan ciri-cirinya
Jadi unsure pertama dari komunitas ialah wilayah atau lokalitas. Suatu komunitas
pasti mempunyai lokalitas atau setempat tinggal tertentu. Unsure yang kedua dari
komunitas adalah perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan. Perasaan
bersama antara anggota masyarakat setempat tersebut di atas disebut community
sentiment. Setiap community sentiment memiliki unsure :
1. Seperasaan
2. Sepenanggungan
3. Saling memerlukan
C. MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Kita sering mendengar jenis-jenis masyarakat, seperti masyarakat desa dan
masyarakat kota. Desa dan kota memiliki perbedaan baik secara fisik maupun secara
sosial
D. INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL
Berikut akan dibahas bagaiman interaksi social dan pelapisan social itu :
1. Interaksi Social
Interaksi adalah proses diman orang-orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam
pikiran dan tindakan.
 Menurut H. Booner dalam bukunya, social psychology, memberikan rumusan
interaksi social, bahwa:” interaksi social adalah hubungan antara dua individu yang
satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau
sebalikny,”
 Menurut Gillin and Gillin (1954) yang menyatakan bahwa interaksi social adalah
hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan
orang perorangan dengan kelompok.
 Interaksi social merupakan hubungan timbale balik antara individu dengan individu,
antara kelompok dengan kelompok, antara individu dengan kelompok.
a. Interaksi social sebagai factor utama dalam kehidupan
Interaksi social antar kelompok-kelompok manusia terjadi antar kelompok
tersebut sebagai kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi social antar kelompok-kelompok terjadi antar kelompok lazim juga terjadi di
dalam masyarakat. Imteraksi tersebut terjadi secara lebih mencolok, apabila terjadi
pertentangan antara kepentingan-kepentingan orang perorangan dengan kepentingankepentingan
kelompok.
Adapun factor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi social yaitu:
1) Faktor Imitasi
2) Faktor Sugesti
3) Actor Identifikasi
4) Faktor Simpati
b. Syarat-syarat terjadinya Interaksi social
Untuk terjadinya suatu interaksi social diperlukan adanya syarat-syarat yang harus ad,
yaitu :
1) Adanya kontak social (social contact)
2) Adnya komunikasi
Selain itu kontak social dapat terjadi dan berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
a) Antara orang perorangan, misalnya anak kecil mempelajari kebiasaan didalam
keluarganya
b) Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau sebaliknya
c) Antara kelompok manusi dengan manusi lainnya, misalnya dua partai politik
bekerja sama untuk mengalahkan partai politik ketiga di dalam pemilihan umum.
c. Bentuk-bentuk Interaksi social
Gillin and Gillin pernah menadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka ada dua macam proses social yang timbul sebagai akibat adanya interksi social,
yaitu:
a) Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi
b) Proses Disosiatiff, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan
pertentangan pertikaian
Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah :
1. Bentuk Interaksi Asosiatif Kerja sama (Cooperation)
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama yaitu:
 Bargaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan asa antara
dua organisasi atau lebih
 Cooperation, proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk
menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan
 Coalition, kombinasi antar dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang
sama
Akomodasi (Accommodation)
Istilah akomodasi digunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunuk pada suatu
keadaan, berarti suatu kenyataan adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antar orang
perorangan dan kelompok manusia, sehubungan dengan norma-norma social dan nilainilai
socialdan nilai-nilai social yang berlaku didalam masyarakat.
Adapun bentuk-bentuk dari akomodasi, di antaranya :
 Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakannya karena
adanya paksaan
 Compromise, suatu bentuk akomodasi, di man pihak yang terlibat masing-masing
mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan
yang ada.
 Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang
berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri
 Mediation, hamper menyerupai arbitration diundang pihak ketiga yang netral
dalam soal perselisihan yang ada
 Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih,
bagi tercapainya suatu persetujaun bersama
 Tolerantion, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang ormil bentuknya
 Stelemate, merupakan suatu akomodasi diman pihak-pihak yang berkepentingan
mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan
pertentangannya
 Adjudication, yaitu perselisihan perkara atau sengketa di pengadilan
2. Bentuk Interaksi Disosiatif
Persaingan (Competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik
perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekerasan.
Kontravensi (Contravention)
Kontravensi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan.
Pertentangan (Conflict)
pertentangan adalah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok social yang
berusaha untuk mencapai tujuanny dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman
atau kekerasan.
Pertentangan memiliki bentuk-bentuk yang khusus, antara lain:
 Pertentangan pribadi, pertentangan antar individu
 Pertentangan rasional, pertentangan yang timbul karena perbedaan ras
 Pertentangan kelas sosil, pertentangan yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan
antara kelas social
 Pertentangan politik, biasanya terjadi di antara partai-partai untuk memperoleh
kekuasaan negara
E. STRATIFIKASI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok tetapi tidak setiap warga dari
suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari satu kelompok tertentu,ia bias menjadi
anggota lebih dari satu kelompok social, maka individu memiliki kemampuan untuk :
1) Menempatka diri, dan
2) Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan social ekonomi tertentu, (laporan
1002:6)
Dalam kaitannya dengan stratifikasi social Max Weber menjelaskan stratifikasi
social dalam tiga dimensi, yaitu :
1) Dimensi kekayaan
2) Dimensi kekuasaan
3) Dimensi prestise
Lebih jauh Webber dalam “Class, status, party” menjelaskan bahwa, sesuatu
disebut kelas apabila:
1) Sejumlah orang sama-sama memiliki suatu komponen tertentu yang merupakan
sumber dalam kesempatan hidup (life chance) mereka
2) Komponen ini secara ekslusi tercermin dalam kepentingan ekonomi berupa pemilikan
benda-benda dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan
3) Hal ini terlihat dalam kondisi komoditas atau pasar tenaga kerja
Peter J. M. Nas dan Marrie V. Sande memberikan pengertian gaya hidup seperti
berikut :
“Life style is more less conscious constructed but transitory frame of reference,
created in relative liberty in relation to certain structural determinants to strengthen the
individual identity of orce communication, which open possibility for interacting persons
to follow a particular valued paterns of behavior and to attach specifict meaning to all
sorts o objects and expressions.” (1982).
Study terhadap gaya hidup dari dua pendekatan atau dari dua arahan yang berbeda,
yaitu:
1) Dengan mempertanyakan gya hidup dari mereka yang memiliki posisi sosioekonomi
yng sama, atau
2) Ciri-ciri sosioekonomi yang bagaiman dari mereka yang memiliki gaya hidup yang
sama.
a) Indikator untuk menentukan dimana tingkat seseorang berada, misalnya, dari
tempat tinggalnya dan tipe rumah yang ditempatinya.
b) Sebagai penghargaan atas konsekuensi dari adanya ketidaksamaan dengan yang
lain
c) Sebagai tekhnik untuk menetapkan keabsahan tingkat kehormatan seseorang
mencari bentuk atau cara untuk pengabsahan bahwa dia telah berada pada level
atau status yang baru.
Gaya hidup menyangkut banyak dimensi kehidupan, tetapi Nas dan Sande
berusaha membuat suatu pengelompokkan dimensi gaya hidup dalam kelompok, yaitu :
1) Dimensi Morfologis
2) Hubungan social dan Jaringan Kerja
3) Penekanan Bidang Kehidupan (Dominan)
Seseorang dapat menekankan kehidupannya pada suatu bidang tertentu yang
menjadi prioritasnya
4) Makna Gaya Hidup (Wordview)
Penilaian atau pemaknaan terhadap bidang-bidang kehidupan
5) Dimensi Simbolik (Style)
Symbol-simbol yang digunakan dalam hidupnya dimensi-dimensi gaya hidup di
atas terlihat lebih mengandung nilai social, bentuk-bentuk hubungan social ini baik yang
asosiatif ataupun yang disosiatif akan menimbulkan kelompok-kelompok social.
Bahwa adanya kelompok-kelompok social dalam stratifikasi karena adanya
hubungan antara:
a) Kesesuaian penilaian seseorang yang berada pada kelompok tersebut dengan orang
lain yang berada pada kelompok yang sama terhadap sesuatu yang penting bagi
kelangsungan system yang mereka kembangkan
b) Atau juga masalah individu terhadap penilaian yang diberikan antara orang yang
berada pada kelompok yang berbeda.(R. Bendix & Lipset, 1966:510-515)
Keberhasilan peniruan ini tergantung kepada:
 Kemampuan orang yang meniru, karena tidak semua gaya hidup dapat ditiru.
Tetapi banyak yang tidak dapat dibeli dengan uang, melainkan melalui proses
yang lama atau pengorbanan
 Penerimaan kelompok luar yang dijadikan kelompok acuan.
 Dalam posisi individu sudah keluar dari anggotaan suatu kelompok dan belum
diterima sebagai anggota kelompok yang diacu, maka ia berada pada posisi
pinggiran atau marginal man
Ada dua kemungkinan yang bias dilakukan, atau yang ia hadapi, yaitu:
Pertama: Apabila ia dapat mengafiliasikan dirinya dengan kelompok acuan dengan baik,
ia akan berhasil
Kedua : Apabila kemungkinan di atas tidak terjadi (kurang mampu atau struktur
kelompoknya ketat), maka ia akan kehilangan akar sosialnya (socially rootless)
BAB V
MANUSIA NILAI MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
A. HAKIKAT NILAI MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
1. Nilai dan moral sebagai materi pendidikan
Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari
hakikat sesuatu, salah satu diantarnya adalah aksiologi, bidang ini disebut filsaat nilai,
yang memiliki dua kajian utama yaitu estetika dan etika.
Begitu kompleksnya persoalan aksiologi (nilai), maka pembahasan makalah ini
difokuskan hanya pada kawasan etika. Namun term etika pun memiliki makna yang
bervariasi, Bertens (2001, hlm. 6) menyebutkan ada tiga jenis makna etika:
Pertama, : Etika bias dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
Kedua : Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini
adalah kode etik.
Ketiga, : Etika mempunyai arti lagi ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Etika disini
artinya sama dengan filsaat moral.
2. Nilai moral antar padangan objektif dan subjektif manusia
Bidang etika yang mengatur kehidupan manusia dalam kehidupn sehari-hari,
maupun bidang estetika yang berhubungan dengan persoalan keindahan, bahkan nilai
masuk ketika manusia memahami agama dan keyakinan beragama.
Pertama : Akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia
memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya, bahkan
memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia, sebagai penilai.
Kedua : Memandang nilai itu subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek
yang menilainya. Jadi nilai memang tidak akan ada dan tidak akan hadir tanpa
hadirnya penilai.
Nilai itu objektif atau subjektifnya bias dilihat dari dua kategori:
1. Apakah objek itu memiliki nilai karena kita mendambakannya, atau kita
mendambakannya karena objek itu memiliki nilai?
2. Apakah hasrat, kenikmatan, perhatian yang memberikan niali pada objek, atau kita
mengalami preferensi karena kenyataan bahwa objek tersebut memiliki nilai
mendahului dan asing bagi reaksi psikologis badan organis kita? (Frondizi, 2001,
hlm. 19-24)
Dua pertanyaan ini dapat lebih dipertegas dengan pertanyaan :
1. Apakah kecenderungan, selera, kehendak akan menentukan nilai suatu objek?
2. Apakah suatu objek tadi diperhatikan, diinginkan karena memang memiliki nilai?
( Lasyo, 1990: hlm. 2)
3. Nilai di antar kualitas primer dan kualitas sekunder
Menurut Frondizi (2001, hlm. 7-10) Kualitas dibagi dua:
1. Kualitas primer, yaitu kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak dapat menjadi ada,
seperti panjang dan beratnya batu sudah ada sebelum batu itu dipahat (menjadi patung
misalnya)
2. kualitas Sekunder, yaitu kualitas yang dapat ditangkap oleh pancaindra seperti
warna, rasa, baud an sebagainya.
4. Metode menemukan dan hierarki nilai dalam pendidikan
Nilai itu memiliki polaritas dan hierarki, yaitu:
1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan negative yang sesuai (polaritas)
seperti baik dan buruk, keindahan dan kejelekan.
2. Nilai tersusun secara hiererkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.
Berbeda dengan pendapat di atas, adalah pendapatnya Nicolas Rescher
(1969,Hlm.14-19) yang menyatakan adanya 6 klasiikasi nilai,yaitu klasifikasi nilai yang
didasarkan atas :
1. Pengakuan, yaitu pengakuan subyek tentang nilai yang harus dimiliki seseorang atau
satu kelompok, misalnya nilai profesi, nilai kesukuan atau nilai kebangsaan
2. objek yang dipermasalahkan, yaitu cara dievaluasi suatu objek dengan berpedoman
pada sifat tertentu objek yang dinilai, seperti manusia yang dinilai dari
kecerdasannya, bangsa dinilai dari keadilan hukumnya
3. keuntungan yang diperoleh,…..,yaitu menurut keinginan, kebutuhan, kepentingan
atau minat seseorang yang diwujudkan dalam kenyataan, contohnya katagori nilai
ekonomi, maka keuntungan yang diperolah berupa produksi, kategori nilai moral,
maka keuntungan yang diperoleh berupa kejujuran
Menurut Max Scheller ( dalam kaelan,2002,hlm.175 ) menyebutkan Hierarki
tersebut terdiri dari :
1. Nilai kenikmatan, yaitu nilai mengenakkan atau tidak mengenakkan, yang berkaitan
dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita
2. Nilai kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan
3. Nilai kejiwaan, yaitu nilai yang tidak tergantung pada keadaan jasmani maupun
lingkungan
4. Nilai kerohaniaan, yaitu moralitas moral dari yang suci dan tidak suci
Sedangkan Noto Nagoro ( dalam Darji,D.1984,hlm.66-67 ) Membagi Hierarki nilai
pada tiga :
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure jasmani manusia
2. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan aktifitas
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Sedangkan di Indonesia ( khususnya pada decade penataran P4 ) hierarki nilai
dibagi tiga ( Kaelan,2002,hlm.178 )sebagai berikut
1. Nilai dasar ( dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar Ontologis ) yaitu merupakan
hakikat,esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut.nilai dasar
ini bersifat universal karena menyangkut hakikat kennyataan objektif segala sesuatu
misalnya, hakikat Tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya
2. Nilai Instrumental, ….merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan
3. Nilai praksis, pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai
instrumental dalam suatu kehidupan nyata
5. Pengertian nilai
Dibawah ini akan dikemukakan sebelas definisi yang diharapkan mewakili berbagai
sudut pandang
1. Menurut Cheng ( 1955 ) Nilai merupakan sesuatu yang potensial, dalam arti
terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga berfungsi untuk
menyempurnakan manusia ,sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat yang
seharusnya dimiliki. ( dalam Lasyo 1999,hlm1 )
2. Menurut Dictionary of Sociologi and Related Scienci: Value,….the believed capacity
of any object to satisfy human desire, the quality of any object which causes it to be
of interest to an individual or a group. ( Nilai adalah kemampuan yang diyakini
terdapat suatu objek untuk memuaskan hasrat manusia, yaitu kualitas objek yang
menyebabkan tertariknya individu atau kelompok ) ( dalam Kaelan, 2002, hlm 174 )
3. Menurut Frankena: Nilai dalam filsaffat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak
yang artinya “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness) dan kata kerja yang
artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
(dalam Kaelan, 2002, hlm. 174)
6. Makna nilai bagi manusia
Sebab seperti yang diungkapkan oleh Sheller, bahwa:
1. Nilai tertinggi menghasilkan kepuasaan yang lebih mendalam
2. Kepuasaan jangan dikacaukan dengan kenikmatan (meskipun kenikmatan merupakan
hasil kepuasaan)
3. Semakin kurang kerelatifan nilai, semakin tinggi keberadaanya, nilai tertinggi dari
semua nilai adalah nilai mutlak. (Frondizi, 2001, hlm. 129-130)
B. PROBLEMATIKA PEMBINAAN NILAI MORAL
1. Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai moral
Kehidupan modern sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
menghasilkan berbagai perubahan, pilihan dan kesempatan, tetapi mengandung berbagai
risiko akibat kompleksitas kehidupan yang ditimbulkannya. Salah satu kesulitan yang
ditimbulkan adalah munculnya “nilai-nilai modern” yang tidak jelas dan membingungkan
anak (individu)
Robert Heilbroner (1974, hlm. 15) menyatakan bahwa:
Banyak kegelisahan dan kegetiran generasi pertengahan abad yang akan datang
yang nyata-nyata karena ketidakcakapan untuk menyampaikan nilai pada remaja.
Kejadian ini lebih banyak terjadi pada pendidikan moral melebihi transmisi nilai dari
suatu generasi berikutnya, proses kejadiannya diperhambat oleh lemahnya struktur
keluarga. Keluarga modern Amerika (mungkin juga di kota-kota besar di Indonesia.
2. Pengaruh teman sebaya terhadap pembinaan nilai moral
“Masalahnya hamper tidak ada seorang pun yang memandang pentingnya
membantu anak untuk menghilangkan kebingungan yang ada pada pikiran atau kepala
mereka. Hamper tdak ada seorang pun yang memadang penting membantu anak untuk
memecahkan dan menyelesaikan pemikiran yang memusingkan tersebut.” (Rah, 1977,
20)
3. Pengaruh media komunikasi terhadap perkembangan nilai moral
Pada akhir abad ke-20, alat-alat komunikasi yang potensial telah diperkenalkan
kedalam ritualit kehidupan keluarga. Pertama kali telepon, lalu disusul dengan radio dan
setelah perang dunia II datanglah televisi.
4. Pengaruh otak atau berpikir terhadap perkembangan nilai moral
Menurut Rath, (1997, hlm. 68)
“Pengalaman itu memberikan konstribusi yang signifikan terhadap proses
kematangan, dengan demikian guru, pendidik dapat dan harus membingbing anak melalui
proses yang kontinu melalui pengembangan situasi yang bermasalah yang memperkaya
kesempatan berpikir dan memilih. Melalui lingkungan seperti ini, anak akan berpikir,
lebih menyadari alternative dan lebih menyadari konsekuensinya.”
Atas dasar argument di atas, maka Kant menganjurkan tujuan pendidikan sebagai
berikut:
1. Untuk mengajarkan proses dan keterampilan berpikir rasional
2. Untuk mengembangkan individu yang mampu memilih tujuan dan keputusan
yang baik secara bebas. (kama, 2000, hlm. 61)
5. Pengaruh informasi terhadap perkembangan nilai moral
Setiap hari manusia mendapatkan informasi, informasi ini berpengaruh terhadap
system keyakinan yang dimiliki oleh individu, baik inormasi itu diterima secara
keseluruhan, diterima sebagian atau ditolak semuanya, namun bagaimanapun informasi
itu ditolak akan menguatkan keyakinan yng telah ada pada individu tersebut.
Informsi baru yang dihasilkan, (yang dapat mengubah keyakinan, sikap, dan nilai)
sangat tergantung pada actor-faktor sebagai berikut:
a. Bagaiman informasi itu diperkenalkan (proses input)
b. Oleh siapa informasi itu disampaikan (hal ini berhubungan dengan kredibilitas si
pembawa informasi)
c. Dalam kondisi yang bagaimana informasi di sampaikan atau diterima.
d. Sejauh mana tingkat disonansi kognitif yang terjadi akibat informasi baru tersebut
(yaitu tingkat dan sifat konflik yang terjdi dengan keyakinan yang telah ada)
e. Level penerimaan individu yaitu motivasi individu untuk berubah
f. Level kesiapan individu untuk menerima informasi baru serta mengubah tingkah
lakunya (tahap kematangan individu serta kekayaan pengalaman masa lalunya).
(kama, 2000, hlm. 19)
C. MANUSIA DAN HUKUM
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengigat bahwa kita tidak mungkin
menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau diluar masyarakat.maka ; Manusia-
Masyarakat-dan hukum merupakan pengertian yang tidak dapat dipisahkan, sehingga
pemeo “ Ubi societas ibi ius “ ( di mana ada masyarakat disana ada hokum ) adalah
tepat.
D. HUBUNGAN HUKUM DAN MORAL
Antara hokum dan moral terdapat hubungan yang erat sekali, ada pepatah roma
yang mengatakan “Quid leges sine moribus?”
Perbedaan antara Hukum dan Moral, pertama, Hukum lebih di dikodifikasikan
daripada moralitas,artinya dibukukan secara sistemmatis dalam kitab perundangundangan.,
Kedua, meski hokum dan moral mengatur tingkah laku manusia, namun
hokum membatasi diri pada tingkah laku lahiria saja, sedangkan moral menyangkutjuga
sikap batin seseorang. Ketiga, sangksi yang berkaitan dengan hokum berbeda dengan
sanksi yang berkaitn dengan moralitas.
BAB VI
MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN
A. MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam, yang menurut kamus besar bahasaIndonesia
( KBBI ) artinnya : 1) Tingkah laku, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik,langgam, 4) Warna,
corak, ragi, 5) ( Ling ) Laras ( Tata bahasa ).
2. Makna Kesederajatan
Kesedrajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinnya adalah sama
tingkatan ( Pangkat Kedudukan )
B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sapai marauke
sangat beragam. Seangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar
manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiria yang sama seperti rambut,warna kulit,
ukuran-ukuran tubuh,mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan
yang dimaksut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai
kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra
Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
1) Berfungsi edukatif : ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
2) Berfungsi penyelamat
3) Berfungsi sebagai perdamaian
4) Berfungsi sebagai Social control
5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6) Berfungsi transformative
7) Berfungsi kereatif
8) Berfungsi sublimatif
3. Ideologi dan Politik
Idiologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat
terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan
kepercayaan yang fundamental
4. Tata Kerama
Tata kerama yang dianggap ari bahasa jawa yang berarti “ adapt sopan santun,
basa basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan,perilaku,adapt istiadat,tegur sapa, ucap
dan cakap sesuai kaedah atau norma tertentu
5. Kesenjangan Ekonomi
6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam
tingkat, pangkat, dan starta social yang hierarkis
C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN
BERAGAMA,BERMASYARAKAT,BERNEGARA,DAN KEHIDUPAN
GLOBAL
Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk
sebagai mana dijelaskan oleh Van De Berghe :
a) Terjadinya sekmentasi kedalam klompok-kelompok yang sering kali memiliki
kebudayaan yang berbeda
b) Memiliki setruktur social yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat
non komplemeter
c) Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilainilai
social yang bersifat dasar
d) Secara relatip sering kali terjadi konflik diantara klompok yang satu dengan yang
lainnya
e) Secara relatip intergerasi social tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
didalam bidang ekonomi
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan
tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau klompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
3) Eksklusifisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacammacam,
antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras / sukunya kelompoknya lebih
tinggi dari ras/ suku/ klompok lain
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu
1) Semangat religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Fluralisme
4) Semangat humanisme
5) Dialog antar umat beragama
6) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media, masa, dan harmonisasinya
D. PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setia[p tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,suku, etnis, klompok,
golongan, setatus, dan kelas social ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia,
orientasi seksual, pandangan idiologi, dan politik serta batas Negara, dan kebangsaan
seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang
berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu “
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa
“Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martyabat yang sama dan sederajat”
a) Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai
belahan Dunia, dan
b) Prinsip Non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat
hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya
beberapa factor penyebab antara lain adalah
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi
2) Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominant terhadap
kelompok atau golongan yang lebih lemah
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat
mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan
bubarnya sebuah Negara, dapat disimpulkan adanya enam factor utama yang secara
geradual bias menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu
1) Kegagalan kepemimpinan
2) Kerisis Ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis Sosial
5) Demoralisasi Tentara dan Polisi
6) Interfensi asing
Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan
melalui “ Intergrasi kebudayaan “ atau “ Intergrasi Nasional “
Manusia Beradap dalam keragaman
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik ditengah
masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul
ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan
permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bias dilatarbelakangi SARA
bahkan pilihan ideology politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras dimasyarakat tidak lain
disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau
penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan
ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah social budaya dan
ekonomi.
BAB VII
MANUSIA, SAINS, TEKHNOLOGI, DAN SENI
A. PENGERTIAN
1. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis,
dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa factor-faktor, konsep-konsep,
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
Menurut Medawer (1984) Sains(dari istilah inggris Science) berasal dari kata
:sienz,cienz,cience, syence, science, sccense, scyens, sciens, scians.
Yang termaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan
sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara bersifat dengan kaidah-kaidah
tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang
dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, sains adalah
Ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuju atau dibuktikan kebenarannya,
berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (missal: fisika, kimia, biologi)
2. Konsep teknologi
Istilah teknologi berasal dari kat techne dan logia. Kata yunani kuno techne berarti
seni kerajinan.dari techne kemudian lahirlah perkataan technekos.yang berarti seseorang
yang memilki keterampilan tertentu.
a. Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Padat modal
 Mekanis elektris
 Menggunakan bahan inpor
 Berdsarkan penelitian mutakhir dll
b. Teknologi madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Padat karya
 Dapat di kerjakan oleh keterampilan setempat
 Menggunakan alat setempat
 Bedasarkan alat penelitian
c. Teknologi tradisonal
Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Bersifat padat karya(banyak menyerap tenaga kerja)
 Menggunakan keterampilan setempat
 Menggunakan alat seyempat
 Menggunakan bahan setempat
 Bedasarkan kebiasan atau pengamatan
3. Seni
Janet Woll menggatakan bahwa seni adalah produk social
B. MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA
1. Perkembangan teknologi
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut kita dapat
memperoleh hasil ,Misalnya:
1. Pengunaan teknik nuklir,orang dapat membuat reactor nuklir yang dapat
menghasilkan zat-zt aktif,di mana zat ini dapat di maafkan untuk maksud damai
2. Penggunaan teknologi hutan,seperti kita ketahui,hutan mempunyai banyk fungsi
kertas,industri kayu lapis /bahan bangunan,berfungsi untuk tempat penyimpan
air,objek pariwisata,dll
Kemudahan itu di dapatkan antaran lain dengan penerapan perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan teknologi .Misalnya antar lain;
1. Dengan teknik moern
2. dengan teknik moern dapat di buat bermaca-acam penidikan,seperti OHP,slide,ilm
setrip,TV,dll.yang dapat mempemudh para pendidik dalam melaksanakan tugasnya
Pengetahun dan teknologi memungkinkn terjadinya perkembangan keterampilan
dan kecerdasan mnusia
1. Tersedinya sarana dn prasarana pnunjng kegiatan ilmia
2. menikakannya kemakmuran mteri dankesehatan masyarakatny
2. IPTEK dan nilai
Perkembngan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerk sangat cept,sehingga perlu
di tanggapi dan I persiypkn dlam menghadpinya sesuaidengan kebutuan pembaguanan
Teknologi dapat membawa bencana,sebalikny juga telah terbukti bhw bagi merek
yang dapat memafaatkannya,teknologi tersebut dapat enolong mereka dalam
meninggkatka`n kesejateraan hidupnya
Teknologi mempunyai dua komponen utama,yaitu;
 Hardwere aspect,melipui peralatan yang memberikn bentuk pola teknologi sebagai
objek istilah atau materil
 Software aspect,meliput sumber informasi yang meberikan penjelasan mengenai halhal
perlaratan fisik atau material tersebut
C. MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK IPTEK
Dengn ilmu dan teknologi tumbulah berbagai industri yang hasilnya dapat di
maanfatkan dalam berbagai bidang,antra lain:
1. Dalam bidang pertanian,perternakan,perikanan
2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
3. Dalam bidang telekomunikasi
4. Dalqm bidang pertahanan dan keamanan
D. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah dadnya
dampak-dampak negative yang di sebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di
antarnya:
1. Nuklir
2. Polusi
Adnya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan.Timbulnya
pencemaran tentu erat kaitannya atau di sebabkan oleh berbagai aktifitas manusia antara
lain:
 Kegiatan-kegiatan industri,dalam bentuk limbh,zat-zat buangan berbahaya seperti
logam-logam berat,zat radioakti,air buangan panas juga dalam bentuk kumpulan
asap,kebisingan suara
 Kegiatan pertambanga,berupa terjadinya kerusakan intalasi,kebocorn,pencemaran
buang-buangan penambangan,pencemaran udara,dan rusaknya laan-lahan akibat
pertambangan
 Kegiatan tranportasi,berupa kumpulan asap,naiknya suhu udara kota,kebisingan dari
kendaraan bermotor,tumpahan-tumpahan bahn baker kendaran bermotor terutama
minyak bumi dari kapal tanker
 Kegiatan pertanian,terutam akibat dari residu pemakaian zt-zat kimia yang
memberantas hama seperti isektisida,pestisida,herbisida,demikian pula dengan pupuk
organik
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran social dan budaya
3. Kolonasi/keloning
Tujuan konasi dapat di rangkum seperti tersebut di bawah ini;
 Memberi anak yang baik pada pasangan yang tidak mempunyai anak
 Menyediakan jaringan atu organ petus untuk transplantasi
 Mengati anak yang mati muda dengan anak yang sama dangan ciri-cirinya
 Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang dianggap
unggul sebanyak-banyaknya
 Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah
 Memperoleh sample dengan genotipus yang sama untuk penelitian, misalnya, tentang
peran relative pengaruh lingkungan dan genetika pada genotipus manusia
 Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama dengan ciri-ciri
tertentu
4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara.
BAB VIII
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. PENGERTIAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN
1. Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hokum ala, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale balik baik itu positif maupun negative.
2. pengertian lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memilki karakter serta ungsi yang khas yang mana terkait secara
timbale balik dwengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki sarana yang lebih kompleks dan reel.
B. KORELASI ANTARA MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
1. pengertian ekologi
“Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara manusia
dengan lingkungannya”, maka kita dapat mengambil sudut pndang ekologi untuk
membahas kajian manusia dan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan
manusia, yaitu untuk manusia. Pendekatan ini disebut pendekatan antroposentris,
anthropos berarti manusia. Ada ilmu yang disebut sosiologis manusia, dan ada ilmu
ekologi manusia.
2. lingkungan hidup manusia
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan social-.
Budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yang
kini suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungnnya.
Dalam ekosistem terdapat komponen biotic dan abiotik. Komponen biotic pada umumnya
merupakan factor lingkungn yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya:
 Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, dimana tumbuhan
memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, karena ini juga merupakan tempat tinggal manusia dan hewan-hewan
 Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernaas,
gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk memproses fotosintesis
 Air, baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggaldidalam air,
maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara,
yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup didarat
 Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk
hidup
 Suhu atau temperature, merupakan juga factor lingkungan yang sering besar
pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-Mkhluk hidup
komponen biotic diantaranya adalah:
 Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhlik hidup yang dapat menghasilkan
makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhlik-makhluk hidup yang
dapat melakukan proses fotosintesis.
 Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakn atau makanan
zat-zat organic atau makanan yang dibuat oleh produsen
 Penguraian adalah makhluk hidup atau organisme yang mengurangkan sisa-sisa atau
makhluk hidup yang sudah mati
Lingkungan terdapat actor-faktor berikut ini :
 Rantai makanan yakni siklus makanan antara produsen, konsumen, dan penguraian
baik didarat, laut, maupun udara.
 Habitat dimana setiap jenis mahluk hidup memiliki tempat hidup tertentu, dengan
keadaan-keadan tertentu.
 Populasi, menurut batasan dalam ekologi populasi adalah jumlah seluruh individu
dari jenis species yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu
waktu tertentu.
 Komunitas semua populasi dari semua jenis mahluk hidup yang salng berinteraksi
disuatu daerah disebut komunitas
 Biosfer, komunitas bersama-sama dengan factor-faktor abiotik ditempatnya
membentuk ekosistem
C. PENGARUH MANUSIA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positi
ataupun secara negative. Karena manusi mendapatkan keuntunga dari perubahan tersebut
dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam ligkungan
hidupnya untuk menyokong hidupnya.
D. SUMBER ALAM
Sumber alam dapat digolongkan kedalam dua bagian yang kini :
 Sumber alam yang dapat diperbaharui ( Renewable Reseourcess ) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotic. Yang tergolong kedalm sumber ala mini adalah semua
mahluk hidup, hutan, hewn-hewan, dan tumbuh-tumbuhan
 Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ( Non Renewable Reseourcess )
atau disebut pula disebut golongan sumber abiotik. Yang tergolong kedalam sumber
alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tmbang
lainnya.
a) Pertanian dan Tanah
Tanah permukaan ( Top Soil ) Mengandung kadar unsure-unsur bahan makanan yang
begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman.
b) Hutan
Kalau kita tinjau dari segi peranan hutan, maka hutan dapat digolongkan kedalam dua
golongan yang kini : Hutan pelindung, merupakan hutan yang sengaja ditiadakan
untuk melindungin tanah dari erosi, kehilangan humus, dan air tanah. Golongan
kedua adalah hutan penghasil atau hutan produksi, yaitu hutan yang disengaja
ditanami jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya,misalnya hutan
pinus,dammar, dan sebagainya
c) Air
Air sebagai sebagai salah satu sumber alam yang terdapat dimana-mana di bumi,
disungai, di danau, di lautan, di bawah tanah dan udara sebagai uapair yang
kesemuanya meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi
d) Bahan Tambang
Bahan tambang adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui maka dari itu
kita harus menemukan cara untuk mengunakannya setepat dan sehemat mungkin.
E. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG TIMBUL
1. Masalah Erosi dan Banjir
Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali pula disebut sebagai erosi
geologi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan
media air disungai yang mengikis dasar dan tepi sungai
2. Pencemaran Lingkungan
a) Pencemaran Tanah
Pencemaran yang disebabkan oleh industri pertanian yang menggunakan pupuk
buatan berlebihan yang menyebabkan pencemaran tanah
b) Pencemaran Air
Pencemaran air dapat melalui limbah limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida,
dan insektisida yang digunakan manusia dalam pertania dan sebagainya.
c) Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponenudara berada dalam jumlah diambang
batas normal dan membahayakan lingkungan,
d) Pencemaran Suara
Kebisingan yang dikeluarkan oleh mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang
jumlahnya semakin menngkat secara tidak terkontrol.sangat berbahaya bagi
manusi karena dapat mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan depresi
3. Kehutanan
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya.Sepanjang
daerah khatulistiwa, hutan di Indonesia membentang diantara satu pulau kepulau lainnya.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk melakukan produksi hutan antara lain
a) Melarang penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah ( Dep. Kehutanan )
b) Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan
c) Menebang hutan secara selektif
F. IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP
1) Pandangan Baru Terhadap Lingkungan
Pada Tahun 1970-an dan 1980-an, masalah lingkungan hidup semakin meluas.hal
ini berkaitan dengan meningkatnya atmosfer bumi sebagai tidak terkendalinya efek
rumah kaca.Pemanasan Global pada tiga dekade akhir abad ke-20 telah menimbulkan :
a. Peningkatan suhu
b. Perubahan Iklim terutama curah hujan
c. Peningkatan intensitas dan kualitas badai
d. Kenaikan suhu serta permukaan air laut
Hal ini menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering terjadi bencana dan
para ahli juga telah menemukan lubang pada lapisan ozon disekitar antartikan yang
menyebabkan sinar ultra violet yang berbahaya bagi kehidupan manusia masuk ke
troposfer
2) Dampak Perkembangan Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serta
Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
a) Dampak positif bagi lingkungan hidup
Bidang Industri
· Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industrei atau pabrik baru
· Perkembangan industri bertambah baik misalnya dengan penelitian dan
pengembangan dibidan industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa
· Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri ( kapas untuk industri
tekstil, kayu sengon, dan vinus untuk industri kertas )
· Diciptakannya mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran
Bidang Pertanian
· Bertambahnya Farietas baru dan unggul
· Peningkatan hasil produksi pertanian
· Dikinal dan dipakainnya alat-alat pertanian modern
· Dikenalnya system pempupukan dan obat-obat hama
· Pemberantasan hama dengan pesawat terbang diperkebunan
b) Dampak Negatif bagi lingkungan hidup
Bidang lingkungan alam
· Lahan pertanian,perkebunan,pertenakan,an kehutanan semakin sempit karena di
bangun banyak perumhan
· Rusaknya lingkungan alam karena dibangunya industri atau pabrik
· Terjadinya banjir dan erosi Karen penebangan hutan tidak terkendali(al illegal
loging)
· Terjadinya pencemaran udara akibat pembakara hutan yang menghasilkan CO2
dan CO
· Terjadinya air dari buangan limba industri
· Terjadinya pencemaran udar dari asap-asap industri,mobil,dan kendarnaan
bermotor
· Terjadinya pencemaran tanah dan bau dan sampah-sampah industri dan rumah
tangga
G. MANUSIA DENGN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Alam semesta yang di kenal manusia baik melaui indarwi langsung maupun
dengan menggunakan media teknologi dan kemampuan prediksiny adalah ciptaan tuhan
Al-Khaliq,bahkan semesta alam(selain alm semesta yang sudah dikenal
manusia)termaksud alam yyang belum dikenal manusia serta alam yang sedang dalam
proses kejadianya,semuanya adalah ciptaan Al-Khaliq pula,semua yang ada adalah
ciptaan-Nya.
Kecerdasan-kecerdasan diatas sesuai dengan pontensi dan perkembangan otak
manusia,dimana menurut jajian medis(Gazzaniga,Perry,Le
Doux,Festinger:1985)menytakan bahwa:
· Setiap anak memiliki 100-200 milir sel otak yang siap mengembangkn beberapa
triliun inpormasi
· 7 bulan dalam kandungan bereksi terhadap rangsangan bunyi
· Baru lahir menunjukan reaksi emosi
· Otak berkambang dan menyimpan setiap rangsangan
· Volum otak =
· Sel otak tidak bertambah tapi mempunyai pikiran untuk bercabang dan membuat
ranting
· Bila dipakai cabang dan ranting itu semakin rimbun, bila tidak dipakai akan mati
· Pertumbuhan otak juga bergantug gizi
· Tergantung bagai mana otak deprogram ( rangsangan ) sentuhan, pelukan, gendongan
1. Paham kosmogini.
2. Paham Determinisme.
3. Paham Posibilisme yang menyatakan bahwa alam bukan merupakan factor yang
menentukan melainkan menjadi factor pengontro.
4. Paham optimisme teknologi.
5. Paham ketuhanan.
Ketika lahir ± 350 grm
3 Bulan ± 500 grm
9 Bulan ± 750 grm
1,5 Tahun ± 950 grm
Orang Dewasa± 1300 grm
L. Sill menyatakan bahwa problema lingkungan itu ada lima yaitu :
1) Prejude ( Purba sangka )
2) ( Perdamaian )
3) Peace Population ( Penduduk )
4) Poverty ( Kemiskinan )
5) Polluition ( Pencemaran )
Ada beberapa teori yang berbeda untuk memulai dari mana menyelesaikan
problema social tersebut, teori-teori tersebut adalah :
1) Teori MODERNISASI : Mengangap kualitas hidup manusia ditentukan kareakter
mental fisikologis dan social budayanya sendiri
2) Teor HUMAN CAPITAL ( Pengembangan SDM ) Memandang bahwa lingkungan
social tergantung penguasaan iptek warga masyarakat disamping mental, pisikologis,
dan social budaya
3) Teoro DEPENDENCY ( Ketergantungan ) Yang mengatakan bahwa keterbelakangan
disebabkan eksploitasi pihak luar, oleh krena itu lingkungan social harus dilakukan
atas dasar kemampuan sendiri
4) Teoro DETERMINISME GEOGRAFI yang memandang bahwa kondisi lingkungan
geografis menentukan corak dan kualitas hidup masyarakat ( Sudardja Adjwikarta :
1998 )

0 komentar:

Posting Komentar